Salah satu akhlak madzmumah yang memiliki dosa besar dan tidak terampuni adalah syirik. Syirik adalah menyekutukan Allah dengan makhluk. Syirik merupakan kebalikan tauhid. Apabila tauhid merupakan sikap untuk memurnikan keimanan kepada Allah SWT, sebaliknya syirik merupakan sifat merusakan hubungan kita dengan-Nya.
Ketika Muhammad SAW diangkat sebagai Nabi, maka mereka diajak untuk menyembah sang pencipta, yaitu Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah,
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahhan sebagai rizki untukmu; karena itu janganlah kamu mengada-adakan sekutu-kutu bagi Allah padahal kamu mengetahui". (QS Albaqarah)
Sifat syirik sungguh sangat berbahaya bagi manusia. Karena sifat ini akan menduakan Tuhan dengan yang lainnya. Seperti selain kita melaksanakan shalat dan minta pertolongan kepada Allah SWT, tetapi kita terkadang masih melakukan perbuatan yang dipandang sebagian orang sebagai perilaku syirik, seperti pergi ke dukun, ketempat-tempat keramat, dan tempat lainnya. Karena perbuatan ini dekat keperbuatan syirik, maka kita lebih baik menghindari dan menjauhinya dari pada iman kita tergelincir dan sesat.
Allah berfirman,
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa saja yang dikehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. Annisa)
Dan dalam hadits Rasulullah mengingatkan bahaya perilaku syirik,
"Marilah kuberitahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar! (Sampai tiga kali mengajak), jawab kami, baiklah. Beliau bersabda, yaitu mensekutukan Allah, mendurhakai ibu bapak, bunuh diri, berkata dusta dan saksi palsu". (HR. Bukhari Muslim)
Betapa besarnya dosa syirik itu, maka kita harus berhati-hati, berusaha menjauhi, dan menghindari agar tidak terjerumus kedalamnya. Selain contoh diatas, masih banyak perbuatan terkadang kita tidak menyadari sebagai perbuatan syirik, seperti memperlakukan orang lain yang memiliki kedudukan atau jabatan secara berlebihan dan menganggap orang memiliki kesaktian yang luar biasa. Kemudian syirik nyata yaitu apabila kita mempercayai Allah, juga mempercayainya adanya manusia sebagai anak Tuhan.
Wallahu 'Alamu.
Syirik dalam Islam |
Rasulullah diutus salah satunya untuk mengajak manusia untuk menyembah Allah SWT, Tuhan pencipta seluruh alam dan seisinya termasuk manusia. Dia melarang manusia untuk menyembah berhala seperti patung-patung Uzza, latta, manna. Sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Quraisy pada saat itu.
Ketika Muhammad SAW diangkat sebagai Nabi, maka mereka diajak untuk menyembah sang pencipta, yaitu Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah,
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahhan sebagai rizki untukmu; karena itu janganlah kamu mengada-adakan sekutu-kutu bagi Allah padahal kamu mengetahui". (QS Albaqarah)
Sifat syirik sungguh sangat berbahaya bagi manusia. Karena sifat ini akan menduakan Tuhan dengan yang lainnya. Seperti selain kita melaksanakan shalat dan minta pertolongan kepada Allah SWT, tetapi kita terkadang masih melakukan perbuatan yang dipandang sebagian orang sebagai perilaku syirik, seperti pergi ke dukun, ketempat-tempat keramat, dan tempat lainnya. Karena perbuatan ini dekat keperbuatan syirik, maka kita lebih baik menghindari dan menjauhinya dari pada iman kita tergelincir dan sesat.
Allah berfirman,
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa saja yang dikehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. Annisa)
Dan dalam hadits Rasulullah mengingatkan bahaya perilaku syirik,
"Marilah kuberitahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar! (Sampai tiga kali mengajak), jawab kami, baiklah. Beliau bersabda, yaitu mensekutukan Allah, mendurhakai ibu bapak, bunuh diri, berkata dusta dan saksi palsu". (HR. Bukhari Muslim)
Betapa besarnya dosa syirik itu, maka kita harus berhati-hati, berusaha menjauhi, dan menghindari agar tidak terjerumus kedalamnya. Selain contoh diatas, masih banyak perbuatan terkadang kita tidak menyadari sebagai perbuatan syirik, seperti memperlakukan orang lain yang memiliki kedudukan atau jabatan secara berlebihan dan menganggap orang memiliki kesaktian yang luar biasa. Kemudian syirik nyata yaitu apabila kita mempercayai Allah, juga mempercayainya adanya manusia sebagai anak Tuhan.
Wallahu 'Alamu.
0 Response to "Syirik dalam Islam"
Posting Komentar